Kisah Ketabahan Nabi Ayyub

19.36

Kisah Ketabahan Nabi Ayyub

Kota Syiria
Nabi Ayyub adalah putra Ish bin Ishaq. Ia tinggal di Syiria. Nabi Ayyub terahir dari keluarga kaya raya. Ia sangat dermawan dan taat beribadah. Masyarakat pun sangat mencintai dan menghormatinya. Walaupun memiliki harta yang banyak, semua itu tak membuat Nabi Ayyub lalai. Kenikmatan duniawi tak membuatnya lupa diri. Kekayaan tak membuat dirinya takabur. Malahan, Nabi Ayyub tak pernah lupa bersyukur.

Iblis tak senang dengan sikap Nabi Ayyub yang dermawan dan taat beribadah. Iblis pun membuat rencana untuk menjerumuskan Nabi Ayyub agar menjadi sesat.
"Kali ini tidak boleh gagal. Kita harus berhasil menyedatkan Ayyub!" teriak iblis kepada pasukannya.

Rumah Terbakar Api
Suatu hari, rumah Nabi Ayyub terbakar. Seisi rumah ludes dilalap api. Hewan-hewan ternak yang dimilikinya terserang penyakit. Setiap hari, ada saja sejumlah kambing yang mati. Sampai akhirnya tak bersisa seekor pun. Kemudian, disusul kemarau berkepanjangan. Ladang-ladang kekeringan. Kebun-kebun tak terairi. Semua tanaman layu.

Nabi Ayyub jatuh miskin. Kekayaannya habis. Yang tadinya hidup bergelimang harta, kini Nabi Ayyub tak punya apa-apa lagi. Tak sampai di situ, dua orang istri Nabi Ayyub meminta cerai. Mereka tak sanggup menahan derita kemiskinan. Maklum, sudah terbiasa hidup bergelimang dengan kesenangan. Nabi Ayyub tak menolak, mereka pun diceraikannya.

Kendati demikian, masih ada istri Nabi Ayyub yang setia. Rahmah namanya. Bahkan, ia bersumpah setia untuk menemani Nabi Ayyub sampai akhir hayat. Ketika diusir masyarakat setempat, Rahmah yang menggendong Nabi Ayyub. Mereka pergi meninggalkan kampung. Rahmah memang setia. Tidak dalam suka, tapi juga dalam duka. Dengan penuh kasih sayang Rahmah melayani Nabi Ayyub. Semua kebutuhan Nabi Ayyub dicukupinya. Sampai-sampai ia rela menjual semua barang berharga miliknya untuk keperluan makan.

Dalam keadaan demikian iblis datang menyamar sebagai seorang syekh menghampiri Nabi Ayyub.
"Ada yang mengatakan, Anda tidak ikhlas dalam beribadah. Itu sebabnya, Allah mencabut semua kekayaan Anda. Kalau benar Allah berkuasa, tentu Dia dapat menyelamatkan Anda. Tapi sampai saat ini Anda masih menderita. Saya benar-benar kasihan kepada Anda." ucap iblis kepada Nabi Ayyub.
Nabi Ayyub tak bergeming. Wajahnya tak berubah. Wajahnya tidak menampakkan kesedihan, tidak juga kegembiraan. Nabi Ayyub tenang-tenang saja. Justru iblis yang merasa kesal. Hasutannya percuma saja.

Rumah Runtuh
Berangkatlah iblis bersama para pasukannya. Mereka menuju rumah yang dihuni oleh anak-anak Nabi Ayyub. Tiba di sana, langsung saja mereka beraksi. Rumah anak-anak Nabi Ayyub itu digoyang-goyang. Tak lama kemudian, rumah tersebut rubuh. Rumah hancur berantakan. Puing-puing berserakan. Seisi rumah bergelimpangan. Mereka mati tertimpa reruntuhan.

"Ya Allah, aku telah mengalami berbagai penderitaan. Berilah aku kesabaran dalam menghadapi semua ini. Jangan biarkan setan merusak keimananku.Sungguh Engkau Maha Pengasih dan Maha Penyayang." ucap Nabi Ayyub.
Akhirnya Nabi Ayyub lulus dalam ujian. Keimanannya tak tergoyahkan. Kesabarannya tak pernah luntur. Ia senantiasa tabah dalam menjalani semuanya.

You Might Also Like

0 komentar

:) :D :( :-o @@, :s :wow: 8) :x :P :| ;) :lol: :oops: :cry: :evil: :twisted: :roll: :!: :?: :idea: :arrow: :mrgreen: :-d