Kisah Argo Sang Pemimpi

08.43

Kisah Argo Sang Pemimpi

Bermimpi Besar
Suatu ketika, seorang anak bernama Argo diberi tugas oleh gurunya untuk membuat sebuah karangan mengenai mimpi-mimpinya. Sesampainya dirumah, Argo pun segera membuat karangan mengenai mimpi-mimpinya. Ayahnya hanyalah seorang pelatih kuda yang miskin dan keluarganya hidup serba kekurangan. Karena itu Argo terobsesi dan memiliki mimpi untuk memiliki tempat pelatihan kuda seluas 400 hektar dan rumah seluas 400 meter persegi saat ia sudah besar nanti.

Tugas Karangan Sekolah
Pokoknya dalam karangan yang ia buat ia membicarakan mengenai impiannya untuk membuat tempat pelatihan kuda yang sangat besar. Tanpa terasa karangannya tadi menghabiskan hingga 7 helai kertas. Paginya ia pun langsung menumpuk tugasnya tersebut. Seminggu pun berlalu dan tugas tersebut dibagikan dan diberikan nilai. Namun betapa kagetnya Argo saat mendapati nilai F dan tertulis oleh gurunya
"Setelah jam pelajaran temui saya di kantor"

Saat di kantor Argo dimarahi habis-habisan oleh gurunya, gurunya mengatakan bahwa karangannya tidak masuk akan dan tidak akan tercapai.
"Argo, kamu itu sudah gila. Kamu itu hanya anak dari seorang pelatih kuda miskin. Tidak mungkin kamu akan membangun pelatihan kuda seluas 400 hektar." kata si guru.
Argo sedih dan terdiam.
"Saya akan memberi kamu waktu 1 minggu untuk mengganti karanganmu dengan yang lebih logis dan masuk akal agar saya dapat mengganti nilaimu." kata guru itu lagi.

Bercerita Kepada Ayah
Mereka berdua duduk di halaman
Lalu setelah Argo pulang ke rumah ia pun bercerita pada ayahnya.
"Ayah saya memiliki mimpi mengenai membangun pelatihan kuda seluas 400 hektar. Tapi kata guru saya mimpi itu tidak akan pernah tercapai dan hanyalah sebuah omong kosong belaka, karena saya hanyalah anak seorang yang miskin. Lalu saya disuruh mengganti mimpi saya itu dengan mimpi yang lain yang sesuai dan masuk akal."
"Nak, mimpimu adalah masa depanmu jadi terserah kamu. Kamu mau menggantinya atau tidak." jawab ayah Argo dengan bijaksana dan sabar.
"Baiklah ayah terima kasih atas pendapatmu."

Seminggu kemudian Argo tetap membawa karangannya yang dulu yang bercerita tentang pelatihan kuda dan peternakan kuda seluas 400 hektar. Dia kumpulkan lagi pada gurunya, namun terdapat tulisan
"Biarkanlah nilai F tetap terpajang menjadi nilaiku namun inilah impianku, tidak akan pernah bisa tergantikan dengan impian yang lainnya"

Berpuluh-puluh tahun kemudian Argo akhirnya beranjak dewasa dan telah menggapai mimpinya. Ia telah mempunyai peternakan kuda dan memiliki pelatihan kuda sebesar 400 hektar dan rumah sebesar 400 meter persegi.
Tempat Pelatihan Kuda
Akhirnya Argo mewujudkan impiannya

Saat gurunya datang ke tempat pelatihan kudanya dan bertemu dengan Argo ia berkata, "Kamu hebat Nak! Maafkan aku bila dulu telah melarangmu bermimpi seperti ini, aku salut padamu. Aku hanyalah seorang guru yang hanya bisa merenggut mimpi-mimpi anak sepertimu."



Biarpun orang lain mengejek atau memaki mimpi kita, janganlah mengubur mimpi itu. Jangan terus memberitahu mereka tentang mimpimu! Karena mereka hanya akan meledekmu dan mengejekmu. Tunjukkanlah mimpimu seperti layaknya Argo yang menunjukkan kepada gurunya bahwa ia dapat menggapai impiannya. Dan keberhasilan Argo tidak lepas dari peran ayahnya yang selalu memberi dorongan agar anaknya bermimpi besar, dorongan itu pun akan menjadi pemantik kobaran api semangat sang anak dengan sendirinya.

You Might Also Like

0 komentar

:) :D :( :-o @@, :s :wow: 8) :x :P :| ;) :lol: :oops: :cry: :evil: :twisted: :roll: :!: :?: :idea: :arrow: :mrgreen: :-d