Apakah Kau Akan Membuang Ayah?

12.40

Apakah Kau Akan Membuang Ayah?

Ayah dan Anaknya
Suatu hari hidup seorang pria yang membesarkan anaknya seorang diri. Sang Ibu meninggal saat melahirkan anak itu dan sang ayah mengajarkan anaknya segala hal yang ia ketahui. Beberapa tahun berlalu, anak ini tumbuh dewasa dan tiba saatnya dia pergi ke desa terdekat untuk menemukan jodohnya.

Berbulan - bulan berlalu, dan anak muda ini kembali ke rumahnya dengan membawa seorang wanita sebagai istrinya. Mereka hidup bersama - sama di rumah ayah sang pemuda itu.

Tak lama kemudian mereka memiliki seorang anak. Ayah sang pemuda itu yang kini juga telah menjadi seorang kakek mengajarkan cucunya banyak hal, mengenai menghargai hutan, binatang - binatang dan kehidupan.

Istri sang pemuda mulai merasa lelah tinggal bersama dengan orang tua itu dan berkata kepada suaminya agar orang tua itu keluar dari rumah.

Sang pemuda berkata,
"Aku tidak bisa, ini rumah ayahku dan dia membangunya untuk kita semua."
Namun istrinya menjawab,
"Jika kau tidak membuatnya pergi maka aku akan membawa anakku untuk pergi dari sini."

Setelah berpikir, sang pemuda pun setuju untuk mengusir ayahnya dan berkata kepada anaknya.
"Anakku, besok Ayah ingin kau membawa Kakek pergi dan meninggalkannya. Berikan padanya selimut ini."

Anak kecil itupun menangis.
"Mengapa Ayah melakukan ini? Kakek telah mengajarkan hal - hal yang tidak aku ketahui. Mengapa aku harus melakukan ini padanya?"

Sang ayahpun menjawab,
"Nak, ikuti saja permintaan ayahmu ini."

Dengan demikian keesokan paginya sang pemuda itu pergi berburu ke Utara dan sang cucu mengajak kakeknya pergi sejauh mungkin ke arah Selatan.

Ketika malam tiba sang cucu terduduk di tempat tidurnya sambil menangis saat ayahnya pulang dan melihat selimut yang tadi masih ada di tempat tidur.

"Nak, Ayah kan sudah bilang untuk memberika selimut ini kepada Kakek?"

"Aku berika separuh selimut ini pada Kakek. Separuh yang lain akan aku simpan karena suatu hari selimut ini mungkin saja akan aku berikan kepada Ayah."

Pasangan itu pun kaget, dan mulai berpikir kesalahan bodoh yang telah mereka buat. Akhirnya mereka pun pergi untukmenjemput sang kakek untuk kembali tinggal bersama - sama.


"Seorang ayah akan menerima apapun perlakuan anaknya di masa tuanya, tak akan menghitung budi yang telah ia keluarkan. Ikhlas."


You Might Also Like

0 komentar

:) :D :( :-o @@, :s :wow: 8) :x :P :| ;) :lol: :oops: :cry: :evil: :twisted: :roll: :!: :?: :idea: :arrow: :mrgreen: :-d